Macam-macam
spesies Trematoda usus adalah: F. buski,
H. heterophyes, M. yokagawai, Echinostoma, Hypoderaeum dan Gastrodiscus. F. buski adalah suatu trematoda yang didapat pada manusia atau
hewan yang mempunyai ukuran terbesar diantara trematoda lainnya. Namun yang akan di bahas hanya cacing jenis F. Buski saja.
1. Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa yang di temukan pada manusia mempunyai ukuran panjang
2-7,5cm dan lebar 0,8-2,0 cm. Bentuknya agak lonjong dan tebal. Biasanya
kutikulum di tutupi duri-duri kecil yang letaknya melintang. Duri-duri tersebut
sering rusak karena cairan usus.batil isap berukuran kira-kira ¼ ukuran batil
isap perut. Saluran pencernaan terdiri dari prefaring yang pendek, faring yang
menggelembung, eshofagusyang pendek, serta sepasang sekum yang tidak bercabang,
dengan dua indentansi yang khas. Dua buah testis yang bercabang cabang letaknya
agak tandem di bagian posterior dari cacing. Vitelaria letaknya lebih lateral
dari sekum, meliputi badan cacing setinggi batil isap perut sampai keujung
badan. Ovarium bentuknya agak bulat.
Uterus berpangkal pada ootip, berkelok-kelok kearah anterior badan
cacing, ukuran bermuara pada atrium genital,pada sisi anterior batil isap
perut.
Telur berbentuk agak lonjong berdinding tipis transparan, dengan sebuah
operculum yang nyaris terlihat pada sebuah kutubnya, berukurang panjang 130-140
mikron dan lebar 80-85 mikron. Setiap ekor cacing dapat mengeluarkan 5000-48000
betir telur sehari. Telur-telur tersebut dalam air bersuhu 70 derajat sampai 32
derajat C, menetas setelah 3-7 minggu. Mirasidium yang bersilia keluar dari
telur yang menetas, berenang bebas dalam air untuk masuk ke dalam tubuh hospes
perantara I yang sesuai. Biasanya hospes perantara I tersebut adalah keong air
tawar, seperti genus Segmentina, Hippeutus dan Gyraulus. Dalam keong, mirasidum
tumbuh menjadi sporokista yang kemudian berpindah ke daerah jantung dan hati
keong.
Bila sporokista matang menjadi koyak dan melepaskan banyak radia
induk.dalam radia di bentuk banyak radia anak,yang pada giliranya membentuk
serkaria,sarkaria ini seperti mirasidum yang dapat berenang bebas dalam air,
berbentuk seperti kecebong ,ekornya melurus dan meruncing pada ujungnya,
berukurang kira-kira 500 mikron dengan badan agak bulat dengan berukuran 195
mikron x 145mikron. Badan sarkaria ini mirip cacing dewasa yaitu mempunyai
batil isap kepala dan batil isap perut. Mirasidum atau serkaria yang dalam
batas waktu tertentu belum menemukan hospes, akan punah sendiri. Serkaria dapat
berenang dengan ekornya, atau merayap dengan menggunakan batil isap. Serkaria
tidak menunjukan kecenderungan memilih tumbuh-tumbuhan tertentu untuk tumbuh
menjadi metaserkaria yang berbentuk kista.
Tumbuh-tumbuhan yang banyak di hinggapi metaserkaria adalah Trapa,
Eliocharis, Eichornia dan Zizania. Laporan peneliti-peneliti lain menyatakan
bahwa tumbuh-tumbuhan seperti Nymphoea lotus dan Ipomoea juga di hinggapi metaserkaria.
Bila seorang memakan tumbuh-tumbuhan air yang mengandung metaserkaria tanpa di
masak sampai matang, maka dalam waktu 25 sampai 30 hari metaserkaria tumbuh
menjadi dewasa dan dalam waktu 3 bulan di temukan telurnya dalam tinja.
2. Patologi dan Gejala Klinis
Cacing dewasa fasciolopsis buski, melekat denan perantara batil isap
perut pada mukosa usus muda seperti duodenum dan yeyenum. Cacing ini memakan
isi usus, maupun permukaan mukosa usus. Pada tempat pelekatan cacing tersebut
terdapat peradangan ,tukak (ulkus),maupun abses. Apabila terjadi erosi kapiler
pada tempat tersebut, maka timbul pendarahan.
Cacing dalam jumlah besar dapat menyebabkan sumbatan yang menimbulkan
gejala ileus akut. Pada infeksi berat, gejala intoksikasi dan sensitisasioleh
karena metabolic cacing lebih menonjol, seperti adema pada muk, dinding perut
dan tungkai bawah. Kematian dapat terjadi karena keadaan merana (exhaustion)
atau intoksikasi.
Gejala klinis yang dini pada akhir masa inkubasi, adalah diare dan
nyeri,uluhati (epigastrium). Diare yang mulanya di selingi konstipasi, kemudian
menjadi persisten. Warna tinja menjadi hijau kuning, berbau busuk dan berisi
makanan yang tidak di cern. Pada beberapa pasien, nafsu makan cukup baik atau
berlebihan, walaupun ada yang mengalami gejala mual, muntah, atau tidak
memiliki selera (semua ini tergantung dari berat ringanya penyakit)
3. Distribusi Geografis
Fasciolopsis buski adalah cacing trematoda yang sering di temukan pada
manusia dan babi di RRC. Cacing ini juga dilaporkan dari berbagai negara
seperti Taiwan, Vietnam, Thailand, India dan Indonesia.
4. Diagnosis dan Pengobatan
Sering gejala klinis seperti di atas di dapatkan di suatu daerah pada
ademi, cukup untuk menunjukan adanya penderita fasiolopsiasis namun diagnosa
pasti dengan menemukan telur dalam tinja. Morfologi telur
Fasciolopsis buski hendaknya dapat bedakan dari telur cacing Fasciola hepatica,
Gastrodiscoides hominis atau Echinochasmusperfoliatus.
Obat-obatan
untuk trematoda usus hampir sama, yaitu tetrakloretilen, heksilresorsinol, dan
praziquantel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar